Rangkuman informasi dunia otomotif nasional muapun dunia

Marc Marquez Mengaku Punya Kepribadian Ganda saat berada dilintasan Motogp

Marc Marquez Mengaku Punya Kepribadian Ganda saat berada dilintasan Motogp

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku memiliki kepribadian berbeda saat berada di dalam dan luar lintasan balap. The Baby Alien tampil berani di lintasan, tapi jika tidak menggeber motor berubah menjadi seseorang yang tenang.
"Beberapa teman selalu menyebut kalau saya selalu menjadi pribadi yang berbeda ketika sedang berada di dalam lintasan. Saya menjadi berani, ambisius, dan selalu mengambil rsiko," ujar Marquez dikutip dari Marca, Jumat (6/1/2016).
"Namun, ketika sedang tidak menggeber motor, saya sebetulnya memiliki sifat tenang yang sangat bertolak belakang ketika sedang membalap," sambung pebalap berusia 23 tahun tersebut.
Kepribadian ambisius Marquez di lintasan membawanya meraih kesuksesan pada usia yang baru menginjak 23 tahun. The Baby Alien pertama kali merebut titel juara MotoGP pada usia 20 tahun. Setelah itu hanya dalam tempo empat musim Marquez telah mengoleksi tiga gelar di kelas premier.
Musim lalu, Marc Marquez memastikan gelar juara dunia MotoGP 2016 pada balapan di Sirkuit Motegi, Jepang, 16 Oktober 2016. Saat itu poin pebalap asala Spanyol itu tak lagi bisa dikejar Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Total Marc Marquez telah mengantongi lima titel juara dunia di semua kelas. Selain itu, dia juga memecahkan berbagai rekor, salah satunya menjadi juara dunia termuda di ajang MotoGP.
Marc Marquez Ingin Habiskan Karier Bersama Honda

Marc Marquez Ingin Habiskan Karier Bersama Honda

Juara dunia MotoGP 2016, Marc Marquez, tak memiliki rencana meninggalkan tim Honda dalam waktu dekat. Baby Alien bahkan berencana untuk menghabiskan kariernya di MotoGP bersama Repsol Honda.

"Hati saya selalu berkata untuk tetap bersama Honda, saya selalu percaya dengan tim ini. Mungkin saya akan memiliki motivasi berbeda lima tahun ke depan, tapi untuk saat ini saya masih ingin bersama Honda," ujar Marquez dikutip dari Motorsport Total, Jumat (6/1/2017).
"Mungkin banyak pebalap yang sering berganti-ganti pabrikan dan tidak menghabiskan seluruh kariernya dalam satu tim. Untuk saat ini saya sama sekali belum memikirkan untuk meninggalkan Honda," sambung pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP tersebut.
Marquez menjadi sebuah fenomena baru di ajang balap MotoGP sejak bergabung bersama Repsol Honda pada 2013. The Baby Alien bahkan langsung merebut gelar juara dunia pada musim perdananya bersama Repsol Honda.
Semusim berselang, dia juga kembali menjadi raja lintasan. Pada 2015, dia memang gagal juara, namun tetap menjadi pesaing serius Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Marc Marquez  hanya setahun kehilangan gelar juara dunia. Pada 2016, dia kembali merebut titel juara dunia dengan mengalahkan Rossi yang harus puas berada di posisi kedua, sedangkan Lorenzo menempati peringkat ketiga. Atas prestasinya yang luar biasa, Honda langsung memberikan perpanjangan kontrak untuk Marquez hingga musim 2018.
Knalpot Baru SC Project, Repsol Honda Yakin Lebih Kompetitif di MotoGP 2017

Knalpot Baru SC Project, Repsol Honda Yakin Lebih Kompetitif di MotoGP 2017

Repsol Honda bakal menggunakan sponsor knalpot SC-Project untuk MotoGP 2017. Tim yang dibela oleh Marc Marquez dan Dani Pedrosa tersebut diberitakan Motorcycle News telah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Italia itu selama dua musim.
Bos Honda Racing Corporation, Tetsuhiro Kuwata, menyambut positif kerja sama yang dijalin dengan SC-Project. Menurut Tetsuhiro, SC-Project akan membuat motor Honda jauh lebih kompetitif lagi musim depan.
"Kami menyambut positif kerja sama yang terjalin antara Repsol Honda dengan SC-Project. Mereka memiliki banyak pengalaman di dunia balap dan kami yakin SC-Project akan membuat motor Honda semakin kompetitif," ujar Kuwata dikutip dari Motorcyclenews, Kamis (12/1/2017).
Senada dengan Kuwata, bos SC-Project, Marco De Rossi, merasa kerja sama yang terjalin dengan Repsol Honda akan saling menguntungkan. De Rossi merasa terhormat bisa membantu Marquez dan Pedrosa bersaing dalam memperebutkan gelar juara dunia MotoGP musim depan.
"Bagi kami ini merupakan sebuah kehormatan bisa menjadi bagian dari Repsol Honda. Kami sudah berpengalaman di dunia balap motor, jadi kerja sama ini akan memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Sungguh sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami apabila bisa membantu Marc Marquez dan Dani Pedrosa meraih gelar juara dunia," ujar De Rossi.
SC-Project memang banyak menjalin kerja sama dengan tim MotoGP, Moto2, Moto3, dan Superbike. SC-Project juga pernah mengantarkan pebalap Yamaha Tech 3, Johan Zarco, menjadi juara dunia Moto2 saat masih di tim Ajo Motorsport pada 2015.
Marc Marquez Ngebut di Lintasan Salju Pakai Motor MotoGP

Marc Marquez Ngebut di Lintasan Salju Pakai Motor MotoGP

Juara dunia MotoGP, Marc Marquez, tak hanya piawai memacu motor di trek aspal sirkuit atau lintasan tanah. Pebalap asal Spanyol itu ternyata juga jago ngebut di lintasan salju.
Seperti dilansir Speedweek, Jumat (13/1/2017), Marquez mengendarai motor Honda RC213V di sirkuit salju untuk lomba Piala Dunia Ski di Hahnenkamm, Kitzbuehel, Tyrol, Austria.
Marquez mengendarai RC213V yang telah dimodifikasi. Modifikasi apa yang dilakukan oleh teknisi Honda agar motor tersebut bisa dipacu dengan cepat di atas salju dirahasiakan.
Marc Marquez hanya memperlihatkan penggunaan ban dengan stud (kancing logam yang runcing) lewat foto yang diunggah di media sosial.
Aksi Marquez tersebut merupakan bagian dari event promosi yang diselenggarakan oleh sang sponsor, Red Bull. Tahun lalu, Red Bull menggandeng pebalap F1, Max Verstappen.
Event tersebut berlangsung tertutup untuk publik. Red Bull belum merilis video aksi Marquez. Namun, beberapa orang yang sedang bermain ski di sana sempat merekam aksi Marquez dan mengunggahnya di media sosial.

Marc Marquez bukan pebalap MotoGP pertama yang ngebut di lintasan salju dengan motor MotoGP. Menurut Speedweek, beberapa tahun lalu Vittoriano Guareschi pernah mengendarai motor Ducati Desmosedici di atas skating rink di Madonna di Campiglio, Italia. Pada 2016, Loris Baz dan Hector Barbera juga mengendarai motor Desmosedici di atas salju dalam acara perkenalan tim Avintia Racing.
Alex Rins Terbebani Status The Next Marc Marquez

Alex Rins Terbebani Status The Next Marc Marquez

Saat akan melakoni debut di kelas Moto3 kejuaraan dunia balap motor grand prix dalam usia 15 tahun pada 2015, Fabio Quartararo mendapat ekspektasi tinggi. Bahkan, media menjuluki pebalap asal Prancis itu sebagai The Next Marc Marquez.
Quartararo datang dengan status sebagai dua kali juara Moto3 CEV. Selain itu, dia juga bergabung dengan tim Estrella Galicia 0,0. Manajer tim tersebut ialah Emilio Alzamora yang tak lain merupakan mentor Marc Marquez.
Awal perjalanan Quartararo terlihat mulus. Saat pertama kali menjajal motor Moto3 grand prix dalam tes di Valencia pada November 2014, dia bisa lebih cepat 0,3 detik dari waktu pole di Valencia.
Quartararo kembali tampil dominan pada tes resmi IRTA pertama di Valencia pada Februari 2015. Puncaknya, dia memecahkan rekor lap pada tes kedua di Jerez.
Namun, ketika musim sudah dimulai, pencapaian Quartararo tak sesuai harapan. Sempat naik podium kedua di Austin dan Assen, dia juga empat kali gagal finis. Patah pergelangan kaki kanan akibat crash pada sesi latihan bebas kedua di Misano memaksa Quartararo absen dalam empat dari enam seri terakhir musim. Dia pun harus puas hanya mengakhiri musim di peringkat ke-10 dengan 92 poin.
"Tahun pertama saya sudah sangat sulit karena media menjuluki saya sebagai The Next Marc Marquez. Sangat sulit bagi saya untuk memperlihatkan penampilan bagus saat balapan. Hal itu benar-benar membebani saya," kata Quartararo seperti dikutip dari Speedweek, Minggu (15/1/2017).
Pada musim keduanya di Moto3, Quartararo pindah ke tim Leopard Racing. Namun, peruntungannya tak berubah. Bahkan, pencapaiannya lebih buruk. Hasil terbaik Quartararo hanyalah dua kali finis keempat. Dia pun cuma berada di peringkat ke-13 klasemen akhir dengan 83 poin.
Meski gagal memenuhi ekspektasi pada dua musim pertamanya di Moto3, bakat Quartararo tetap dilirik tim papan atas Moto2, Paginas Amarillas HP40. Dia akhirnya direkrut tim milik Sito Pons itu sebagai suksesor Alex Rins yang naik ke kelas MotoGP pada 2017.
"Jika tak bergabung dengan tim Moto2 yang kompetitif, mungkin saya akan tetap di Moto3 setahun lagi. Sangat penting bagi saya untuk berprestasi pada musim 2017. Saya meneken kontrak selama dua tahun. Jika bisa mengalahkan diri sendiri, impian saya membalap di MotoGP mungkin akan terwujud. Namun, saya harus bekerja ekstra keras," tutur Quartararo.
Pada tes Moto2 di Valencia, akhir November 2016, Quartararo menempati posisi keenam. Dia terpaut 1,6 detik dengan pebalap tercepat Takaaki Nakagami.
"Saya merasa nyaman dengan motor Kalex sejak tes pertama. Motornya memang lebih besar. Begitu pula dengan tenaga yang dihasilkan. Namun, secara fisik kini saya merasa lebih cocok dengan motor Moto2 ketimbang Moto3. Bisa dibilang motor dan tim ini sangat fantastis," kata Quartararo.
Apabila bisa berprestasi pada Moto2 2017, Fabio Quartararo berpeluang mewujudkan mimpinya naik ke kelas MotoGP dalam waktu dekat. Bukan mustahil pula dia benar-benar mengikuti jejak Marc Marquez dengan menjadi juara dunia MotoGP.
Back To Top